Sejarah Persiraja Banda Aceh
aceh.my.id - Bagi para pecinta sepak bola di Aceh, nama Persiraja Banda Aceh sudah tentu sangat tidak asing, bahkan sudah menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari dengan sesama pecinta sepak bola. Klub kebanggaan masyarakat Aceh ini berdiri sudah sejak tahun 1957 dan masih eksis sampai hari ini.
Minggu, 28 Juli 1957 Persiraja Banda Aceh secara resmi berdiri, klub sepak bola asal kota Banda Aceh ini diberi nama Persiraja yang merupakan akronim dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Kutaraja. Penyematan kata kutaraja diakhir adalah karena kutaraja merupakan nama lama kota Banda Aceh yang sekarang menjadi Kecamatan Kuta Raja.
Salah satu prestasi terbaik yang pernah diraih oleh Persiraja yaitu pada tahun 1980 mernjadi juara ajang sepak bola Perserikatan. Perserikatan adalah ajang kompetisi sepak bola Indonesia yang pertama kali dilaksanakan bahkan sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1931.
Pada ajang sepak bola Perserikatan di tahun 1980 tersebut, Persiraja berhasil mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1 di babak final. Kala itu, 2 gol Persiraja berhasil disarangkan oleh Bustamam dan 1 gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari. Final tersebut berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Semangat persepakbolaan di Aceh sempat tenggelam akibat Konflik dan Tsunami Aceh, sampai pada akhirnya Persiraja kembali berhasil mengangkat marwah persepakbolaan Aceh dengan menjadi juara 2 Divisi Utama Liga Indonesia 2010–2011 setelah kalah tipis dengan skor 1-0 di partai final oleh tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Persiba Bantul. Berikutnya pada musim 2011/2012 Persiraja berhasil masuk ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia yang lebih dikenal LSI.
Pada musim 2014/2015 Persiraja secara resmi mengumumkan bahwa klub yang identik dengan warna orange ini tidak akan mengikuti kompetisi D 2014 yang akan dihelat 15 April 2014, alasannya adalah akibat perselisihan internal antara pemerintah kota (Pemkot) Banda Aceh dan Persiraja.
Perselisihan internal yang terjadi antara Pemkot Banda Aceh dan Persiraja yaitu akibat adanya pejabat Pemkot yang menjabat di kerangka pimpinan di Persiraja, yang mengakibatkan pelanggaran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 yaitu "Melarang pejabat menjabat/menggunakan dana APBD ke Klub Sepak Bola dan Politik dilarang dalam sepak bola".
Klub yang memiliki julukan Laskar Rencong ini bermarkas di Stadion Haji Dimurthala yang terletak di Gampong Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh.Stadion tersebut dibangun oleh Pemerintah Kota Banda Aceh khusus untuk menjadi home base Persiraja.
Persiraja memiliki suporter yang senantiasa memberikan dukungan yang luar biasa di setiap pertandingan, suporter Persiraja tersebut tergabung dalam organisasi S.K.U.L.L. (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju). Para suporter Persiraja terkenal sebagai suporter yang sportif dan hampir tidak memiliki catatan buruk dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Leave a Comment