Terdengar Kasar, Peribahasa Aceh Ini Punya Arti Fillosofis
aceh.my.id, Indonesia raya yang dianugeri
17.504 pulau ini memang kaya akan bahasa. Setiap daerah punya bahasa tersendiri,
bahkan menurut BPS tahun
2010 Terdapat
1211 bahasa (1158 bahasa daerah) di indonesia tak terkecuali aceh. Provinsi yang
berada di Indonesia bagian barat ini punya bahasa tersendiri yang dinamakan
dengan bahasa aceh, walaupun tidak semua daerah di aceh bertutur kata lewat
bahasa aceh, terdapat juga sebagin wilayah di aceh dengan bahasa tersendiri
misalnya bahasa aceh jamee di aceh selatan, bahasa aceh alas di aceh tenggara
dls tapi kebanyakan masyarakat di provinsi aceh bertutur kata dengan bahasa
daerah aceh.
Nah, bicara tentang
bahasa tentu tidak lepas dari peribahasa. Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan
suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan,
perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat,
tamsil.( id.wikibooks.org).
Provinsi aceh juga
kaya akan peribahasa-peribahasa yang mengandung arti filosofis. Dikutip dari
akun fanspage Aceh Ulok , berikut ini merupakan peribahasa Aceh yang terdengar
kasar namun memiliki arti filosofis
1. Boh Yee (shark
egg): membantah pendapat orang yang kerap memberi alasan yang sama.
2. Peh Them (Hiting Vessel): Orang yang berbicara tanpa ada kualitas sedikit pun.
3. Cang Panah (Chanking Jackfruit): Berbicara tentang hal-hal yang tidak serius.
4. Hikayat Musang (Civet Story): Kata-kata manis (rayuan)
5. Toh Geuntoet Lam Minyeuk Angen (Farting in winded oil): Pekerjaan yang sia-sia.
6. Jak Mita Boh Sidom (Looking for Ant Eggs): Orang yang sering mengganggu pekerjaan orang lain.
7. Mantoeng Meu Ek Pusat ( Umbirical Stain): Anak ingusan yang ikut mengomentari percakapan orang dewasa.
8. Cet langet (Paint the sky): terlalu banyak/tinggi menghayal yang tak kunjung sampai.
9. Toh iek lam panyet (pee in the bottle lamp) : org yg nggak ada kerjaan.
10. Glah bak janggot meusangkot bak misee (free from beard, caught on mustache) Ketika banyak masalah yang tak kunjung dapat penyelesaian nya
11. Gabuk manok, gabuk itek (busy chicken, busy duck) suka mengurus urusan orang Laen
12. Lee teungeut ngon jaga (more sleep than awake) sering melamun atau menyia-nyiakan waktu terbuang
2. Peh Them (Hiting Vessel): Orang yang berbicara tanpa ada kualitas sedikit pun.
3. Cang Panah (Chanking Jackfruit): Berbicara tentang hal-hal yang tidak serius.
4. Hikayat Musang (Civet Story): Kata-kata manis (rayuan)
5. Toh Geuntoet Lam Minyeuk Angen (Farting in winded oil): Pekerjaan yang sia-sia.
6. Jak Mita Boh Sidom (Looking for Ant Eggs): Orang yang sering mengganggu pekerjaan orang lain.
7. Mantoeng Meu Ek Pusat ( Umbirical Stain): Anak ingusan yang ikut mengomentari percakapan orang dewasa.
8. Cet langet (Paint the sky): terlalu banyak/tinggi menghayal yang tak kunjung sampai.
9. Toh iek lam panyet (pee in the bottle lamp) : org yg nggak ada kerjaan.
10. Glah bak janggot meusangkot bak misee (free from beard, caught on mustache) Ketika banyak masalah yang tak kunjung dapat penyelesaian nya
11. Gabuk manok, gabuk itek (busy chicken, busy duck) suka mengurus urusan orang Laen
12. Lee teungeut ngon jaga (more sleep than awake) sering melamun atau menyia-nyiakan waktu terbuang
Leave a Comment