Mau Beli Power Bank ? Baca ini dulu deh
aceh.my.id - Anda yang
ingin membeli sebuah Power Bank pasti yang menjadi perhatian anda adalah berapa
besar kapasitas kapasitas mAh. Semakin tinggi nilai mAh yang tertera di Power
Bank tentunya semakin tinggi pula rogoh kocek yang harus anda keluarkan. Sebagai contoh Power Bank dengan kapasitas 10000
mAh dan digunakan untuk mengisi sebuah smartphone yang berkapasitas 2000 mAh
maka Power Bank tersebut dapat digunakan 5 kali. Artinya Power Bank dengan
kapasitas 10000 dapat mensupplai batterai smartphone sampai penuh sebanyak 5
kali ( 10000/2000=5).
Penulis yakin kebanyakan pembaca berpikir seperti demikian. Ternyata dalam
kebanyakan kasus justru Power Bank dengan kapasitas 10000, 12000, 16000 dll
tidak dapat mensupplai batterai dengan maksimal sebagaimana diharapkan. Tentu semua
pembaca bertanya-tanya, Mengapa ?
mAh adalah
singkatan dari mili ampere hours . Pada sebuah batterai atau charger nilai mAh
menunjukkan kapasitas ampere arus dibagi 1000 ( dibagi 1000 merupakan konversi
satuan dari Ampere ke mili ampere) yang bisa disimpan dikalikan satuan waktu
(jam atau hours). Nilai mAh ini sebenarnya bisa anda konversi sendiri ke Wh
(Watt hours) dengan syarat anda mengetahui nilai tegangan pada batterai Power Bank.
Sumber |
Kebanyakan
Power Bank hanya menunjukkan kapasitas
mAh dan Wh. Gambar spesifikasi Power Bank diatas menunjukkan kepada kita bahwa
kapasitas Power Bank tersebut 10000 mAh dengan 37 Wh. Nilai 37 Wh tersebut
sebenarnya memberitahu kepada kita berapa tegangan pada batterai Power Bank itu. Dengan perhitungan rumus daya listrik DC
V (volt) = P
(watt) / I (ampere)
= 37 W /
10000 mAh ( konversi ke Ampere sama
dengan 10 A)
= 37 W / 10 A
= 3,7 V
Dari
spesifikasi Power Bank di atas kita dapat mengetahui bahwa nilai tegangan pada
batterai lithium power bank itu 3,7 V. Beberapa Power Bank lainnya juga tidak berbeda jauh nilai
tegangannya berkisar antara 3,6 sd 3,7. Kebutuhan sumber charge dari batterai
smartphone mengikuti standar colokan USB yaitu 5 Volt. Disinilah kesalahan
persepsi dalam pembacaan sebuah Power Bank terjadi.
Karena
kebutuhan beban dari power bank dalam hal ini adalah batterai smart phone
yaitu 5 volt, maka power bank harus mengkonversi besaran tegangan batterai
lithiumnya dari 3,7 volt menjadi 5 volt sehingga nilai mAh dari power bank
tersebut ikut berubah sesuai dengan nilai perbandingan tegangan batterai
terhadap tegangan output yang dibentuk, sehingga munculah konstanta faktor
kali terhadap mAh power bank yaitu 3,7 volt / 5 Volt = 0,74
Tidak hanya
itu, harus diperhatikan pula bahwa setiap power bank memiliki tingkat
efisiensi tersendiri, artinya tidak semua mAh dapat disimpan seluruhnya 100
%, karena batasan material dan elektronis pada power bank, pasti ada rugi2
yang timbul dan tidak tersimpan dalam bentuk mAh. Efisiensi power bank
dikatakan tinggi jika > 85 % dan
bisa disebut rendah jika < 70 %. Selanjutnya penulis akan mengambil asumsi
power bank yang cukup handal yaitu memiliki tingkat efisiensi 90 %
Dengan
memiliki data konstanta faktor kali dan nilai efisiensi power bank, mari kita kembali pada kasus
yang sudah diuraikan diatas, yaitu sebuah power bank dengan spesifikasi 10000
mAh yang digunakan untuk charger supply batterai smart phone 2000 mAh. Maka
nilai mAh sebenarnya dari power bank tersebut adalah :
0,74 x 10000 mAh
x 90% = 6660 mAh
Jadi, power
bank dengan spesifikasi tertulis 10000
mAh sebenarnya nilai mAh sebenarnya
adalah 6660 mAh, sehingga untuk charger supply daya batterai smart phone 2000
mAh, bisa dilakukan power bank tersebut sebanyak 6660 mAh / 2000 mAh = 3,33 kali. Bukan 5
kali seperti persepsi sebelumnya.
Data yang
dihasilkan diatas adalah data jika proses charging dilakukan pada batterai
smart phone saat smart phone tersebut power Off dan asumsi efisiensi 90%.
Jika proses charging dilakukan dengan posisi smart phone power On dan
efisiensi tingkat efisiensi Power Bank < 90 %, maka bisa mempengaruhi /
mengurangi prediksi jumlah kemampuan berapa kali power bank tersebut bisa
melakukan pengisian daya.[Areev]
|
Leave a Comment